Powered By

Free XML Skins for Blogger

Powered by Blogger

Monday, March 24, 2008

Pemimpin Harus Siap Dicerca dan Dicemooh

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan, dengan memetik teladan Nabi Muhammad SAW, para pemimpin di Tanah Air yang tengah memegang amanah untuk bertanggung jawab saat ini, harus siap menerima sikap yang kurang sabar dari sebagian anggota masyarakat. Sikap kurang sabar itu muncul akibat persoalan-persoalan yang muncul dari masa lalu, masalah yang baru muncul sekarang dan akibat pengaruh dari luar negeri akibat naiknya harga minyak, harga komoditas dan keuangan global.

"Kita juga harus siap menerima sikap kurang sabar dari sebagian saudara kita, dan bahkan barangkali juga cemooh dan cercaan karena semata-semata kita sedang memegang amanah. Itu harus kita terima. Tidak boleh ada kata menyerah dan putus asa. Marilah kita hadapi dan kita jalani dan terus kita bangun negeri tercinta ini untuk menuju hari esok yang lebih baik," ujar Presiden Yudhoyono saat memberikan sambutan di acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Istana Negara, Jakarta, Senin (24/3) malam. Hadir dalam acara itu Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu serta sejumlah undangan di antaranya para duta besar negara-negara sahabat yang ada di Jakarta.

Menurut Presiden, yang dirasakan rakyat sekarang ini disebabkan banyak hal. "Sebagian dari kelanjutan masa.lalu, sebagian masalah yang muncul sekarang ini dan sebagian lagi yang mengalir dari masalah perkembangan dunia sebagai akibat krisis dunia seperti keuangan dan kenaikan hargaaminyak dan harga pangan, sambil kita terus memohon petunjuk dari Allah SWT. Marilah kita bersyukur dan berjuang untuk atasi masalah itu," tambah Presiden.

Pelajaran yang dapat dipetik untuk menjadi bahan refleksi pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, lanjut Presiden adalah sifat beliau yang sabar, tawakal, tetap bersyukur kepada Allah SWT meskipun harus menghadapi tantangan dan ujian apapun. "Juga teladan sikap beliau yang bertanggung jawab, terus berikhtiar dan berusaha keras untuk memecahkan masalah. Berangkat dari dua hal itulah, saya mengajak pemimpin di negeri ini yang saat ini tengah memegang amanah untuk dapat terus mencontoh kepemimpinan Rasululah, Sang Teladan. Marilah, dengan iklas kita tanggung segala ujian dan tantangan, dengan tegar," tambah Presiden Yudhoyono.

Adapun Menteri Agama Maftuh Basyuni menyatakan salah satu kunci sukses kepemimpinan Rasululah adalah kesesuaian antara niat, ucapan dan tindakan sebagai pemimpin yang bertanggung jawab dan mencintai umatnya lebih dari kecintaan kepada dirinya sendiri. "Seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mencintai umat dan rakyatnya secara iklas, yang mendahulukan kepentingan mereka di atas kepentingan pribadi ataupun kelompoknya," tambah Maftuh.

Rahmatan Lil ' Alamin

Sementara, dalam ceramahnya yang berjudul Maulid Nabi dan Peningkatan Solidaritas Umat Menuju Islam Rahmatan Lil ' Alamin, Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo, Semarang Prof Dr H Abdul Djamil, mengajak umat Islam untuk terus meningkatkan keimanan dan KeIslaman serta solidaritas menuju Islam yang Rahmatan Lil' Alamin (menjadi rahmat bagi segala alam semesta).

"Ikon Islam Rahmatan Lil ' Alamin ini menjadi sedemikian strategis ditilik dari perkembangan peradaban dewasa ini, yang di sana sini masih saja ada ketimpangan menyangkut pengentasan kemiskinan, pendidikan, jender, kesehetan, lingkungan, ketidakadilan, kemitraan global dan lain-lain," ujar Abdul Djamil.

kompas.com

No comments: