Powered By

Free XML Skins for Blogger

Powered by Blogger

Monday, March 3, 2008

Model Kepemimpinan Menurut Fisika (bag. 3)

Oleh: Prof. Yohanes Surya, Ph.D/Rektor Universitas Multimedia Nusantara, Jakarta


Fenomena Kuantum
Fisika kuantum berkembang secara luar biasa pada abad ke-20. Perkembangan teknologi yang begitu luar biasa saat ini terjadi karena perkembangan fisika kuantum. Televisi, kulkas, handphone, radio, lampu neon, internet, dan semua alat elektronik yang kita kenal sekarang, berkembang karena perkembangan fisika kuantum ini.

Dalam fisika kuantum, kita mengenal prinsip ketidakpastian. Segala sesuatu tidak pasti sampai kita mengalami sendiri (melakukan eksperimen dan melihat hasilnya). Tidak ada yang pasti di alam ini. Segala sesuatu mempunyai peluang. Bahkan untuk suatu hal yang mustahil pun ada peluang.

Einstein seorang ilmuwan yang menentang teori fisika kuantum pernah menanyakan pada Niels Bohr (dan tokoh-tokoh fisika kuantum lain), jika segala sesuatu di alam ini tidak pasti, apakah Tuhan ini sedang bermain dadu dengan alam semesta? (menurut Einstein God does not play dice). Tetapi bukti-bukti eksperimen menunjukkan teori fisika kuantum benar. Segala sesuatu tidak pasti dan segala sesuatu mempunyai peluang.

Fenomena kuantum ini cocok untuk mereka yang berada pada suasana dengan ketidakpastian tinggi. Seperti perusahaan yang bermain dengan resiko, daerah-daerah konflik ataupun negara yang sedang dalam keadaan kalut akibat perubahan suatu sistem.

Pemimpin yang bisa bertahan dalam situasi yang penuh ketidakpastian ini adalah pemimpin yang kreatif (punya ide-ide dan terobosan-terobosan baru), berani mengimplentasikan pemikiran kreatifnya walau dengan resiko yang tinggi, berani spekulasi (bertindak) tapi didukung dengan perhitungan yang baik, dan tegas.

Rusia ketika masa transisi mengalami ketidakpastian yang sangat tinggi. Rubel sangat lemah, perekonomian amburadul, percaya diri sebagai bangsa turun drastis. Tidak ada kepastian. Tiap orang berusaha mencari keuntungannya sendiri. Putin dengan kepemimpinan yang kuat, tegas, cermat, berspekulasi dan berani ambil resiko mampu mengembalikan Rusia menjadi negara yang dihormati lagi dengan perekonomian yang lebih stabil.

Bersambung ....

No comments: