Powered By

Free XML Skins for Blogger

Powered by Blogger

Friday, October 17, 2008

22.663 Sarjana DIY Nganggur

Sedikitnya 21.000 lulusan S1 dan 2.663 sarjana S2 dari perguruan tinggi negeri dan swasta (PTN dan PTS) di DIY menganggur. Semakin banyaknya pengangguran tersebut dinilai sebagai bentuk kegagalan dunia pendidikan dalam menghasilkan kualitas lulusan.
Sosiolog Universitas Gajah Mada (UGM), Ari Sudjito, kepada wartawan, Minggu (22/6) mengatakan, banyaknya pengangguran di DIY karena tidak adanya sinergi positif antara sistem pendidikan dan lapangan kerja.

“PTN dan PTS punya orientasi sendiri, sementara dunia kerja punya orientasi sendiri makanya banyak yang menganggur. Ke depannya harus ada pembenahan di PTN dan PTS jika tidak ingin melahirkan pengangguran,” tuturnya.

Selain belum adanya sinergi positif antara perguruan tinggi dengan dunia kerja, menurut Ari yang juga Direktur Institute for Research and Empowernment (IRE), meningkatnya standar kemampuan yang dituntut oleh sektor swasta kepada calon tenaga kerja juga menjadi penyebab bertambahnya pengangguran.

Menanggapi makin maraknya diselenggarakan Job Fair sebagai upaya Pemerintah Provinsi DIY untuk mengurangi pengangguran,menurutnya tidak sepenuhnya berhasil. Hal itu dikarenakan belum adanya sinergi antara pemerintah setempat dengan pihak swasta. “Intinya jika tidak ada sinergi yang baik antara Pemerintah, Perguruan Tinggi dan pengguna tenaga kerja dalam hal ini perusahaan. Tentu pengangguran akan tetap ada,” terangnya.

Sementara, Kepala Dinas Tenaga Kerja DIY, Indro Budiyono mengungkapkan, Job Fair sangat membantu para lulusan PTS dan PTN untuk mencari pekerjaan. Bahkan menurutnya dalam waktu dekat ini pihaknya akan mengadakan Job Fair untuk membantu masyarakat dalam mencari kerja.

sumber: http://harianjoglosemar.com/

No comments: