Powered By

Free XML Skins for Blogger

Powered by Blogger

Thursday, May 8, 2008

Becoming The Winning Team

Keberadaan sebuah tim kerja sangat penting dalam sebuah perusahaan, karena dengan adanya tim, kita bisa memastikan proyek-proyek yang harus dikerjakan oleh perusahaan bisa dengan segera diselesaikan dan diwujudkan. Untuk bisa memiliki satu tim yang berdaya guna dan selalu menghasilkan kinerja yang bagus untuk perusahaan, dibutuhkan kualifikasi tertentu dalam pemilihan anggota tim tersebut.

Kriteria anggota tim
Kualifikasi seorang anggota tim yang pertama adalah harus memiliki kemampuan untuk beradaptasi. Dengan kata lain, orang tersebut mampu untuk beradaptasi dengan anggota tim yang lain; bukan seseorang yang sifatnya individual namun dapat bekerja sama dengan orang lain.

Selain itu, seorang anggota tim harus memiliki kemampuan untuk berkolaborasi – bisa memberikan kontribusi bagi pekerjaan orang lain dan memberikan peluang kepada orang lain untuk dapat memberikan kontribusi bagi dirinya.

Yang ketiga, setiap anggota tim harus memiliki kesanggupan untuk berkomitmen pada apa yang menjadi tujuan dari tim tersebut. Tanpa adanya komitmen, sebuah tim tidak akan bisa mencapai apapun karena semua anggota di dalam tim saling membutuhkan. Jika dalam sebuah tim ada anggota yang tidak memiliki komitmen terhadap pekerjaannya, secara otomatis ia akan mulai mengganggu kinerja anggota tim yang lain.

Yang keempat, setiap anggota tim harus memiliki kemampuan untuk berkomunikasi.

Yang kelima, kita harus memastikan bahwa anggota tim yang kita pilih berkompeten di bidangnya. Sebagai contoh, kita ingin membentuk tim kerja untuk membuat sebuah iklan. Untuk itu, kita harus memilih anggota tim yang berkompeten di bidangnya masing-masing, misalkan orang yang ahli dalam menyusun kata-kata yang menarik perhatian dan orang yang unggul dalam bidang desain grafis.

Yang keenam, seorang anggota tim harus dapat diandalkan.

Yang ketujuh, kita harus memastikan bahwa setiap anggota tim adalah orang yang berdisiplin. Tanpa adanya disiplin, tugas-tugas yang diberikan tidak akan selesai dengan baik.

Yang kedelapan, seseorang yang bisa memberikan nilai tambah kepada rekan-rekan satu timnya. Dengan kata lain, dengan kehadiran satu orang ini, anggota tim yang lain akan ter-support bahkan menjadi lebih maksimal.

Yang kesembilan, setiap anggota tim haruslah orang yang antusias. Keantusiasan akan membuat tim yang ada bergerak semakin cepat, berapapun berat atau banyaknya tugas yang harus dikerjakan.

Yang kesepuluh, setiap anggota tim harus memiliki tekad yang besar, bukan orang yang gampang menyerah atau putus asa.

Yang kesebelas, setiap anggota tim harus memiliki kesadaran akan misinya dan fokus sepenuhnya kepada misi yang diembannya itu.

Yang keduabelas, ia haruslah orang yang pandai membina hubungan. Tanpa kemampuan untuk membina hubungan satu sama lain, akan ada banyak konflik yang bisa terjadi. Dengan adanya kemampuan untuk membina hubungan satu dengan yang lain, keharmonisan tim akan dapat terjaga sehingga hasil kerja yang ada juga akan maksimal.

Yang ketigabelas, ia haruslah orang yang memiliki kemauan untuk memperbaiki diri. Setiap orang pasti memiliki kelemahan dan kelebihan; ketika kita memilih seorang anggota tim, mungkin pertama-tama kita memilih karena kelebihan yang ia miliki. Namun dengan berjalannya waktu, kita pasti akan mendapati adanya kelemahan yang dimiliki oleh setiap anggota tim. Selama masing-masing individu mau memperbaiki diri dan membuka diri terhadap koreksi dan teguran yang konstruktif, tim yang ada pasti akan menjadi semakin solid.

Yang keempatbelas, setiap anggota tim tidak boleh mementingkan diri sendiri. Selama dalam sebuah tim masih ada orang-orang tertentu yang ingin menonjolkan diri dan menjadi yang terhebat, hal itu akan merusak keharmonisan tim. Dalam sebuah tim, yang penting bukanlah siapa yang menerima penghargaan atau siapa yang lebih dikenal; dalam sebuah tim, yang terpenting adalah tugas dapat diselesaikan dengan baik.

Yang kelimabelas, setiap anggota tim harus memiliki kemauan untuk berorientasi pada solusi, karena orang-orang yang bekerja secara bekelompok cepat atau lambat pasti akan mengalami gesekan satu sama lain. Dengan selalu berorientasi pada solusi, gesekan setajam apapun tidak akan membuat kita keluar dari tim yang ada. Istilahnya, tidak peduli siapa yang benar dan siapa yang salah, yang penting adalah masalah dapat terselesaikan.

Yang terakhir, keuletan adalah kunci utama yang juga harus dimiliki oleh setiap anggota tim.

Dalam membentuk sebuah tim kerja, tentu kita harus menyesuaikan dengan tugas yang kita miliki sebagai satu tim. Saya mendapati, ketika kita ingin membentuk sebuah tim untuk menyelesaikan suatu proyek, biasanya kita tidak akan memilih orang-orang dari divisi yang sama, karena yang seringkali dibutuhkan adalah orang-orang dari berbagai divisi yang berbeda. Ketika kita memilih orang-orang dari berbagai divisi dan menyatukannya dalam satu tim, kita harus memastikan bahwa orang-orang tersebut memiliki kriteria-kriteria di atas, karena itu akan menolong kelanggengan kerja tim yang ada.

Kalaupun orang yang bersangkutan tidak memiliki ke-16 kualifikasi di atas, pastikan orang tersebut memiliki kualifikasi yang paling menonjol dan paling dibutuhkan untuk bisa bekerjasama sebagai satu tim. Yang pertama, kemampuan untuk berkolaborasi, kemampuan untuk berkomunikasi, berkompeten di bidangnya, mau memperbaiki diri dan tidak mementingkan diri sendiri, dan berorientasi pada solusi. Ini adalah poin-poin penting yang minimal harus dimiliki oleh setiap anggota tim.

Peranan Pemimpin sebuah tim
Dalam sebuah tim, peranan seorang pemimpin sangatlah penting, karena pemimpin tim bertanggung jawab untuk memilih anggota-anggota timnya. Ketika pemimpin tim sudah menentukan anggota-anggotanya, ia bertugas untuk membina anggota tim tersebut agar dapat bersinergi. Dengan kata lain, pemimpin tim berfungsi seperti ‘minyak pelumas’ bagi setiap anggota tim untuk kemudian menyinergikan kekuatan seluruh anggota dan memaksimalkan hasil kerja setiap anggota tim untuk memperoleh prestasi yang maksimal.

Seorang peimimpin tim harus memiliki kemampuan untuk merencana dan kemampuan untuk memanajemen dan memotivasi seluruh anggota tim. Dalam mengerjakan suatu proyek, pemimpin tim harus memiliki kemampuan untuk memahami tujuan yang ditetapkan untuk kemudian diterjemahkan kepada seluruh anggota tim, lalu membagi tugas kepada masing-masing anggota dan memastikan seluruh anggota mengerjakan apa yang menjadi bagiannya secara maksimal, serta menyinergikan hasil kerja masing-masing anggota sehingga seluruh tim bisa melihat hasil yang jauh lebih besar dari apa yang dapat mereka capai jika bekerja sendirian. Selain itu, pemimpin tim juga harus bisa menginspirasi dan memotivasi setiap anggota timnya, seandainya ada satu-dua anggota yang mulai patah semangat atau putus asa karena hasil yang dicapai tidak seperti yang diharapkan. Sebagai pemimpin tim, ia harus bisa memberi dukungan, arahan, dan kekuatan, sehingga anggota tim bisa bekerja dengan maksimal.

Satu-satunya alternatif yang bisa diambil oleh pemimpin tim jika menghadapi sebuah masalah yang tidak bisa ditangani lagi adalah mencari tahu apa, atau lebih tepatnya siapa, yang menjadi sumber masalah. Jika yang menjadi sumber masalah adalah salah satu anggota tim, mau tidak mau pemimpin tim harus mengambil tindakan tegas dan mengeluarkan anggota yang bersangkutan. Selama pembuat masalah ini tidak bisa ditangani, artinya masalah yang sama akan terus ada dan tetap ada dalam teamwork tersebut. Nah, jika ternyata masalahnya bukan terletak pada orang, melainkan pada sistem yang ada, yang harus dilakukan oleh pemimpin tim adalah memastikan bahwa seluruh anggota tidak lagi terganggu dengan sistem. Salah satu cara yang bisa dipertimbangkan adalah dengan menciptakan sebuah sistem yang baru, sehingga seluruh anggota tim bisa berfungsi dengan lebih maksimal. Bicara tentang mencapai hasil yang maksimal, seorang pemimpin tim haruslah memiliki atau menerima otoritas yang memadai untuk melakukan perubahan atau perombakan bila diperlukan, sehingga goal yang sudah ditetapkan bisa dicapai.

Seorang pemimpin tim harus mengenali kualifikasi yang terdapat dalam diri calon anggota timnya. Sebagai contoh, orang tersebut adalah orang yang tidak mementingkan diri sendiri dan tidak mudah menjadi iri, karena hal tersebut seringkali merupakan potensi masalah. Jika sedari awal pemimpin tim bisa mengenali kualifikasi dari orang-orang yang ditunjuk untuk menjadi anggota, gesekan yang muncul akan dapat ditekan seminim mungkin dan tetap bisa ditangani.

Jika pemimpin tim melihat adanya seseorang yang berpotensi untuk direkrut dalam timnya, namun orang tersebut memiliki kelemahan terbiasa bekerja secara individu, mau tidak mau harus dilakukan semacam personal couching atau mentoring pribadi, di mana pemimpin tim mulai menanamkan nilai-nilai tentang bagaimana bekerja dalam satu tim. Sebagai contoh, dalam bekerja sebagai satu tim, beban yang ada tidak boleh dipikul oleh seseorang saja. Sebagai seorang individual player, tidak tertutup kemungkinan ia lebih suka menanggung beban pekerjaan seorang diri, bahkan jika ada rekan-rekan lain yang bisa membantu memikul beban tersebut. Pemimpin tim harus mulai menolong orang yang bersangkutan untuk belajar membagi beban yang ada dengan rekan-rekan lainnya, sehingga ia dapat bekerja dengan lebih maksimal.

Selain itu, nilai penting lainnya yang juga harus ditanamkan sejak dini adalah bahwa dalam sebuah tim, kita tidak boleh lagi mempersoalkan siapa yang akan terlihat lebih menonjol dari yang lain, karena orang-orang yang bekerja secara individual biasanya menikmati masa-masa di mana ia menerima penghargaan atas prestasinya. Ketika kita bekerja sebagai sebuah tim, kita perlu belajar untuk menikmati penghargaan tersebut bersama-sama.

Apabila Anda menerima sebuah tugas yang Anda rasa terlalu berat untuk diselesaikan sendiri, pilihlah orang-orang yang dapat Anda rekrut untuk membentuk sebuah tim, sehingga pekerjaan tersebut dapat diselesaikan bersama-sama. Pastikan masing-masing anggota tim memiliki kualifikasi seperti di atas, sehingga setiap anggota bisa memberikan kontribusi yang maksimal dalam pencapaian target atau penyelesaian tugas yang memang menjadi tujuan utama dari pembentukan tim ini.

Ketika kita bisa bekerja bersama-sama sebagai satu tim, kita akan meraih hasil yang jauh lebih maksimal daripada ketika kita bekerja secara individual.

taken from: Steven Agustinus

No comments: