Powered By

Free XML Skins for Blogger

Powered by Blogger

Sunday, May 25, 2008

Berat Sebuah Do'a

Seorang wanita miskin terlihat sangat putus asa, ia berjalan menuju sebuah
toko bahan makanan. Dia mendatangi pemilik toko dengan merendahkan diri dan
meminta agar ia dapat memperoleh sedikit kebutuhannya. Wanita itu
menjelaskan bahwa suaminya sedang terbaring sakit dan tidak dapat bekerja,
sedangkan mereka memiliki tujuh orang anak yang sedang kelaparan menunggu
makanan.

Pemilik toko, memandang wanita itu dan meminta agar ia pergi meninggalkan
tokonya. Mengingat kebutuhan keluarganya, wanita itu mengiba, "Tolonglah,
Pak! Saya janji akan membayarnya sesegera mungkin. Tolong, saya mengiba
kebaikan anda untuk anak-anak saya yang lapar."

Pemilik toko mengatakan bahwa ia tidak dapat memberikan hutang untuk
barang-barang toko kepadanya.

Tak jauh dari situ, seorang pembeli lain, yaitu seorang pria yang terkenal
di desa sebagai dermawan yang banyak membantu mereka yang sedang dalam
kesulitan, mengikuti percakapan antara wanita itu dan pemilik toko. Ia lalu
menghampiri sang pemilik toko dan berkata padanya bahwa ia akan membayar
barang-barang yang dibutuhkan wanita miskin itu untuk keluarganya.

Pemilik toko berkata dengan agak kesal, "Apakah kamu punya daftar belanja?"

Wanita miskin itu menjawab, "Ya, saya punya."

"Baiklah," kata pemilik toko dengan suara sedang, "Taruh daftar belanjamu di
atas timbangan dan seberat apapun daftar itu akan saya berikan sejumlah
barang yang kau inginkan."

Wanita miskin itu termenung sesaat, lalu ia mengambil dompetnya dan
mengeluarkan kertas dari dalamnya dan menuliskan sesuatu di kertas itu.
Kemudian ia meletakkan kertas tersebut dengan hati-hati di atas timbangan
sambil terus menunduk. Mata pemilik toko dan pria dermawan itu terbelalak
terkejut melihat timbangan kertas turun dan tetap turun.

Melihat hal itu pemilik toko berkata dalam hati, "Aku tidak dapat
mempercayainya." Lalu ia mulai menaruh barang-barang ke sisi yang satunya
lagi. Timbangan belum setimbang sehingga ia terus dan terus mengisi
timbangan dengan barang-barang sampai tidak muat apa-apa lagi. Pemilik toko
berdiri terpaku dengan heran. Akhirnya, ia mengambil lembaran kertas itu
dari timbangan dan menatapnya penuh keheranan. Kertas itu bukanlah sebuah
daftar belanja, namun sebuah doa yang berbunyi:

"Ya Tuhan, Engkau mengetahui kebutuhanku dan aku menyerahkan ini semua di
Tangan-Mu."

Pemilik toko mengemasi barang-barang ke dalam kantung kemudian
menyerahkannya kepada wanita itu. Wanita miskin itu mengucapkan terima kaish
dan meninggalkan toko. Lalu pria dermawan itu mengambil beberapa lembar uang
dari dompet dan memberikannya kepada pemilik toko sambil berkata, "Ini
membayar barang-barang itu."

Beberapa saat setelah itu, pemilik toko mendapati ternyata timbangannya
memang, namun... hanya Tuhan yang tahu berat sebuah Doa.

taken from: Inspirasi Indonesia

No comments: