Kejenuhan tersebut terlihat dari semakin rendahnya partisipasi politik masyarakat dalam berbagai pemilihan kepala daerah maupun minimnya masukan terhadap pengumuman Daftar Calon Sementara.
Demikian diutarakan anggota Komisi II DPR, Agus Condro, saat menjadi pembicara dalam unjuk bincang bertajuk ”Korupsi Berjemaah DPR RI” di Kampus Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Jawa Tengah, Kamis (16/10). Hadir pula sebagai pembicara, guru besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UKSW, Kutut Suwondo.
Menurut Agus, partai lama yang muncul dengan idealisme saat reformasi kini tidak bisa mewujudkan amanat reformasi untuk kesejahteraan rakyat. Bahkan, saat ini hampir tidak ada partai yang benar-benar bersih di DPR sehingga tidak ada yang bisa mengontrol partai-partai lain untuk menjauhkan diri dari korupsi.
”Yang agak bersih memang ada, tetapi juga tidak bersih-bersih amat. Jadi tak ada yang kokoh dan bisa mengontrol yang lain. Kalau saja ada satu partai yang benar-benar bersih,” katanya.
Menurut Kutut Suwondo, kejenuhan masyarakat terhadap partai politik ini akan berimbas pada rendahnya partisipasi politik pada pemilihan anggota legislatif April 2009.
Kutut Suwondo memperkirakan pemilih yang golput atau tidak menggunakan hak suaranya dan kertas suara tidak sah bisa mencapai 50 persen dari jumlah pemilih.
sumber: http://cetak.kompas.com/
No comments:
Post a Comment